Senin, 16 Februari 2015

KEGIATAN KRPL

Hasil Tim Teknis P2KP tahun 2016 setelah mengadakan Identifikasi CP/CL telah diputuskan oleh TIm Teknis 20 KWT yang terpilih dari 25  KWT yang telah dikunjungi.

Senin, 03 Juni 2013

TEORI NERACA BAHAN MAKANAN

NERACA BAHAN MAKANAN


BAB I
PENDAHULUAN
      I.1      Latar Belakang
Pengadaan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduk dan sesuai dengan persyaratan gizi, merupakan masalah terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia.Untuk menjawab masalah ini diperlukan informasi mengenai situasi pangan disuatu negara/daerah pada periode tertentu. Hal ini dapat terlihat dari gambaran produksi, pengadaan dan penggunaan pangan serta tingkat ketersediaan untuk konsumsi penduduk per kapita. Salah satu cara untuk memperoleh gambaran situasi pangan dapat disajikan dalam suatu neraca atau tabel yang dikenal dengan nama “Neraca Bahan Makanan”.
Di dalam Neraca Bahan Makanan (NBM) disajikan angka rata-rata jumlah jenis Bahan Makanan yang tersedia untuk dikonsumsi penduduk per kapita pertahun dalam kilogram serta per kapita per hari dalam satuan gram, pada kurun waktu tertentu. Selanjutnya untuk mengetahui nilai gizi Bahan Makanan yang tersedia untuk dikonsumsi tersebut, maka angka ketersediaan pangan untuk konsumsi per kapita per hari diterjemahkan ke dalam satuan energi, protein, dan lemak per kapita per hari.
Pemenuhan penyediaan bahan pangan merupakan faktor penting dalam memenuhi kebutuhan gizi, terutama untuk peningkatan gizi masyarakat. Menurut Departemen Pertanian (2001) angka kecukupan rata-rata energi dan protein untuk penduduk Indonesia masing- masing sebesar 2.200 kalori dan 55 gram protein per kapita per hari, sedangkan angka kecukupan lemak telah direkomendasikan minimal setara dengan 10 % dan maksimal 25 % dari energi (Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 1993).
Oleh karena pentingnya neraca bahan makanan dalam suatu wilayah, maka kami tertarik untuk membahas lebih rinci tentang Neraca Bahan Makanan.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
  1. Bagaimana Perkembangan Penyusunan NBM di Indonesia?
  2. Apa Komponen Utama Dalam Tabel NBM?
  3. Bagaimana Menyusun NBM Dalam Suatu Wilayah?